22/09/11

Merokok untuk Gaya-gayaan Tetap Berisiko Bagi Kesehatan

Jakarta, Beberapa orang ada yang merokok hanya sebagai gaya-gayaan saja agar bisa diterima di lingkungan tertentu, atau disebut dengan social smoking. Tapi bukan berarti perokok jenis ini tidak berbahaya, karena tetap saja ia memiliki risiko terhadap penyakit.

Social smoking kini tengah menjadi julukan baru bagi generasi sekarang. Pola merokoknya terbatas pada pengaturan sosial seperti di bar, pub, klub malam, saat berkumpul dengan teman-teman atau acara musik. Hal ini dilakukan agar ia diterima oleh lingkungannya atau hanya sekedar gaya.

Tapi sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang merokok hanya pada kondisi lingkungan tertentu ini tetap memiliki risiko kesehatan yang sama dengan orang yang merokok rutin.

Hasil studi yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine menemukan tidak ada level aman yang diketahui dari konsumsi rokok. Bahkan jika seseorang hanya merokok beberapa batang dalam seminggu tetap saja menempatkan risiko tertentu bagi kesehatan.

Berikut ini adalah beberapa bahaya kesehatan yang terkait dengan merokok ringan atau tidak konsisten merokok, seperti dikutip dariLifemojo, Jumat (16/9/2011) yaitu:
1. Peningkatan risiko untuk penyakit jantung
2. Mengalami tekanan darah tinggi
3. Kolesterol tinggi dan arteri tersumbat
4. Infeksi saluran pernapasan
5. Memiliki kualitas dan produksi sperma yang buruk serta menyulitkan proses pembuahan
6. Lebih lambat dalam proses pemulihan cedera
7. Berisiko terhadap beberapa jenis kanker seperti paru-paru, esofagus dan pankreas.

Mencoba berhenti dari social smoking sama sulitnya dengan orang yang merokok secara teratur. Meski begitu ada beberapa hal yang bisa dilakukan dan dilatih dari hari ke hari untuk berhenti merokok, yaitu:
  1. Cobalah untuk menghindari perokok lain, karena umumnya ia akan merokok jika ada orang lain yang merokok sehingga jika mengurangi pemicunya akan berdampak pada pengurangan rokok yang drastis.
  2. Mengubah pola sosial dengan membatasi pergi ke tempat atau lingkungan seperti bar dan pesta yang bisa menjadi pemicu.
  3. Cobalah mencari hal lain yang bisa dilakukan jika ada orang yang merokok, seperti mengunyah permen karet.
  4. Menghindari alkohol, karena setelah mengonsumsi minuman alkohol akan meningkatkan keinginan untuk merokok.
  5. Mendaftarkan diri ke support group, kelompok ini nantinya bisa saling berbagi cerita dan menemukan solusi untuk mengatasi social smoking.
read more “Merokok untuk Gaya-gayaan Tetap Berisiko Bagi Kesehatan”

Sulit Mengingat Hal-hal Sepele Tandanya Harus Stop Merokok

Jakarta, Melupakan hal-hal sepele seperti janjian makan siang bersama serta di mana meletakkan kunci mobil merupakan tanda-tanda berkurangnya kapasitas memori harian di otak. Rokok terbukti dapat memangkas memori tersebut hingga 30 persen.


Memori harian termasuk dalam kategori ingatan jangka pendek, karena biasanya hanya dibutuhkan sepanjang hari itu saja. Keesokan harinya dan hari-hari berikutnya, ingatan tersebut sidah tidak terlalu dibutuhkan meski ada juga orang yang masih mampu mengingatnya.

Berbagai faktor bisa mengurangi kapasitas memori harian, di antaranya faktor kelelahan, stres dan juga kapasitas memori secara keseluruhan. Selain beberapa faktor tersebut, ada faktor lain yang sering luput dari perhatian yakni kebiasaan merokok.

Tim ahli dari Northumbria University baru-baru ini membuktikan pengaruh rokok terhadap memori harian dalam sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 70 orang. Rentang usianya 18-25 tahun, karena mewakili generasi muda yang seharusnya belum punya masalah kepikunan.

Para partisipan menjalani sebuah eksperimen yang melibatkan kemampuan mengingat jangka pendek. Peneliti meminta para partisipan mengingat-ingat hal-hal sepele dalam kehidupan sehari-hari, seperti musik apa yang baru saja didengarkan di kampus.

Hasil pengamatan menunjukkan, partisipan yang merokok hanya mampu mengingat 59 persen dari seluruh hal-hal detail yang ditanyakan. Angka ini terpaut cukup jauh jika dibandingkan dengan partisipan yang tidak merokok sama sekali, yakni 81 persen.

Penelitian ini juga menunjukkan, penurunan kapasitas memori harian hanya bersifat sementara dalam arti akan pulih ketika seseorang berhenti merokok. Dalam penelitian ini, partisipan yang pernah merokok namun sudah berhenti mampu mengingat 74 persen hal-hal detail.

"Kita sudah tahu, merokok tidak baik untuk kesehatan. Namun penelitian ini mengungkap fakta baru, bahwa berhenti merokok bisa mengembalikan fungsi memori jangka pendek," ungkap Dr Tom Hefferan yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (22/9/2011).

read more “Sulit Mengingat Hal-hal Sepele Tandanya Harus Stop Merokok”

simonklasik2012 | Make Money Online